Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2019 Ternyata Provinsi Lampung Kekurangan Guru
Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2019 |
Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2019 Ternyata Provinsi Lampung Kekurangan Guru. Rembuk
Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) di Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Pegawai Kemendikbud, Bojongsari, Depok, Jawa Barat menjadi ajang berbagi
praktik baik. Salah satunya praktik baik yang dilakukan di Tulang Bawang Barat
(Tubaba), Provinsi Lampung.
Pada Kesempata ini Bupati
Tulang Bawang Barat (Tubaba), Provinsi Lampung, Umar Ahmad sebagai salah satu
pembicara di RNPK 2019 mengatakan bahwa dirinya berusaha untuk melakukan
penataan guru di wilayahnya. “Jika daerah lain melakukan penataan guru karena
ada surplus, maka kami melakukannya karena kurang guru,” ujar Umar di sela-sela
penyelenggaraan RNPK 2019.
Masih Menurut Bupati Umar, pemerintah daerah tidak bisa begitu saja mengabaikan apabila terjadi
masalah kekurangan guru di daerahnya. Tentu Harus segera ada upaya yang nyata untuk mengatasi hal
tersebut demi mewujudkan generasi penerus yang berkualitas. “Tapi dalam hal ini Kami ada program
namanya "Tubaba Cerdas," di mana kami merekrut 13 orang guru dari
seluruh Indonesia. dan Untuk Pembiayaan 12 orang guru bersumber dari APBD sedangkan untuk
1 orang lainnya akan kami usahakan yang bersumber dari partisipasi masyarakat. Tujuan mereka didatangkan adalah untuk
kemajuan pendidikan di Tubaba,” terang Umar.
Umar melanjutkan, untuk mewujudkan generasi masa depan yang berkualitas, pandai saja tidak
cukup jika tanpa disertai dengan budi pekerti. Masyarakat Tubaba, menurut Umar,
sejak dulu sudah memegang teguh prinsip nemen, nedes dan nerimo (kerja keras,
pantang menyerah, dan ikhlas). “Dalam rangka mencapai nilai nilai yang
disebutkan tadi itu, kami juga merekrut 172 orang guru penggerak yang diangkat
murni dari APBD. Sekarang para guru penggerak tersebut sedang dilatih oleh TNI
AU dan Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung (Wanadri) dan mereka
selama setahun ke depan akan kami tugaskan ke sekolah-sekolah,” pungkas Umar.
Guru penggerak ini nantinya, lanjut Umar, utamanya adalah untuk memastikan agar
modul pendidikan karakter yang sedang dibuat bisa berjalan di sekolah-sekolah.
“Perlu saya sampaikan, kami sedang membuat modul untuk pembiasaan bagi peserta
didik SD. Disamping itu, juga akan ada modul untuk keteladanan bagi guru serta orang
tua wali,” kata Umar.
Modul
ini diharapkan dapat menjadi pembiasaan bagi para siswa, misalnya bagaimana
siswa membawa botol minuman setiap hari ke sekolah, membuang sampah pada
tempatnya, dan sebagainya. Sehingga ini menjadi bagian dari
pendidikan karakter siswa.
Kunjungi Sumber
0 Response to "Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2019 Ternyata Provinsi Lampung Kekurangan Guru"
Post a Comment