-->

Dukung Revolusi Industri 4.0, Pemerintah Anggarkan Rp5 T Untuk Dana Abadi Kebudayaan

Dukung Revolusi Industri 4.0, Pemerintah Anggarkan Rp5 T Untuk Dana Abadi Kebudayaan
Jakarta, Kemendikbud. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menganggarkan dana abadi demokrasi sebesar Rp5 triliun. Alokasi dana abadi perundingan ini akan diberlakukan untuk tahun anggaran 2020 agar dapat digunakan di tahun berikutnya, yaitu tahun 2021. Hal ini dikemukakan Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid saat memberikan penjelasan tentang permintaan bantuan pemerintah. Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/3/2019).

"Jadi, itu dana abadi 2019 dianggarkan, 2020 masuk ke dalam anggaran dan baru bisa digunakan di 2021," ujar Dirjen Hilmar.

Alokasi dana abadi untuk perencanaan konservasi keuangan “Karena kegiatan pertanian sangat sulit bagi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), itu untuk Pak Jokowi, rezim baru, akuntansinya susah,” jelas Hilmar. Dia mencontohkan saat mengadakan kegiatan komunitas, membedakan standar biaya antara Pemerintah dengan standar umum sangat berbeda. "Misalkan, standar biaya untuk kurator untuk seniman, itu tidak sesuai dengan harga yang ada di pasar," katanya. Diperlukan, lanjut Hilmar, penggunaan dana akan difokuskan pada jenis pembiayaan yang sulit dibiayai.

Pengelolaan dana abadi budaya, lanjut Hilmar, akan mengatur hibah sehingga dapat mendukung kegiatan-kegiatan tanpa terkendala oleh perlindungan dan birokrasi keuangan. Kemudian, jika perlu, buatlah kolaborasi dengan kementerian untuk pengelolaan dana abadi. “Ini pengelolaan akan berkolaborasi, yang sudah pasti melibatkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kementerian Keuangan,” katanya.

Badan Layanan Umum (BLU) berubah menjadi abadi. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, ditindaklanjuti dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum menjelaskan BLU sebagai lembaga di Lingkungan yang dibentuk untuk menyediakan layanan bagi masyarakat dan dalam melakukan kegiatannya berdasarkan prinsip efisiensi dan produktivitas.

Dirjen Hilmar menjelaskan menempatkan BLU di luar organisasi Kemendikbud. Nanti, kontribusi beragam tidak berkontribusi di BLU. "Nantinya, akan ada dari
Kebudayaan yang duduk di sana, perwakilan masyarakat yang duduk di sana, komunitas pertanian juga ada," katanya.

Arah penggunaan dana abadi akan berfokus pada komunitas budaya. Hal ini perlu guna mendukung komunitas budaya yang masih lebih rendah karena berada di luar jangkauan alokasi APBN.

“Revitalisasi desa adat telah masuk ke dalam alokasi APBN, perhatian terhadap tradisi pun sudah ditentukan APBN,” ujar Hilmar. Hanya saja, lanjut Hilmar, kegiatan komunitas yang lebih banyak menghidupi budaya di daerah sebetulnya di luar ruangan APBN. "Itu karena ada banyak persyaratan yang tidak bisa diselesaikan oleh komunitas budaya seperti harus memiliki NPWP dan sebagainya," jelas Hilmar.

Pada saat yang bersamaan, terdapat tiga pendanaan yang abadi yang ikut mengemuka, yaitu dana abadi pendidikan, dana abadi penelitian, dan dana abadi pendidikan tinggi.

Yanuar Nugroho, selaku Deputi II KSP menjelaskan Pemerintah pun akan meningkatkan anggaran dana abadi dari Rp60 triliun menjadi Rp100 triliun dalam lima tahun ke depan. Dana ini untuk menyekolahkan para anak Indonesia ke jenjang perguruan tinggi dari S2 hingga S3 di dalam maupun di luar negeri. Kemudian, cari dana penelitian, katakanlah Yanuar, pun akan mendapatkan penataan kembali. "Untuk memajukan penelitian, dana penelitian akan mendapat penataan ulang dengan ditambah sebesar Rp1 triliun untuk tahun ini," jelasnya. Dia menambahkan, dana penelitian abadi, akan meningkat hingga Rp50 triliun selama lima tahun hingga 2024.

Terakhir, dana abadi pendidikan tinggi pun turut menjadi perhatian. Dana ini untuk mendorong universitas di Indonesia untuk dapat mencapai 500 besar di dunia.

"Jadi, tidak ada jagoan masuk liga internasional," ujar Yanuar. Ide dari Dana abadi pendidikan tinggi, lanjutnya, adalah untuk menguatkan perguruan tinggi agar tidak menggunakan keuangan yang ketat hasil penelitiannya pun bisa digunakan untuk mendukung prestasi akademik universitas

Artikel Sudah Pernah Tayang Pada https://www.kemdikbud.go.id

0 Response to "Dukung Revolusi Industri 4.0, Pemerintah Anggarkan Rp5 T Untuk Dana Abadi Kebudayaan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel