-->

Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-7 dibuka Oleh Mendikbud RI


Prof Dr Muhadjir Effendy
ACEH - Perhelatan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-7 akan dibuka secara resmi malam ini di Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI setelah Presiden Jokowi urung hadir. Acara seremonial pembukaan akan disuguhkan secara megah dan spektakuler, dibalut dengan ragam atraksi budaya tradisi dan futuristik.

Diprediksikan, puluhan ribu masyarakat akan berbondong-bondong menyaksikan pembukaan PKA ke-7 nanti malam. Sejumlah tamu undangan dari kabupaten/kota, luar Aceh, bahkan dari mancanegera juga sudah hadir di Banda Aceh sejak kemarin--sebagian lagi akan tiba hari ini--untuk menyaksikan gelar seni dan budaya tersebut.

Hingga tadi malam, panitia acara pembukaan PKA ke-7 masih melakukan pelbagai persiapan di venue Stadion Harapan Bangsa. Para pengisi acara seremonial juga melakukan gladi bersih, temasuk penampilan tarian massal yang melibatkan 1.100 penari dan berbagai penampilan lainnya.

Nanti malam, acara seremonial pembukaan akan diawali dengan : 

Penabuhan rapa-i pasee oleh Grup Raja Buwah dengan alunan syair ‘wamulee’ yang akan dilantunkan oleh penyanyi Aceh, Joel Pasee. Tabuhan rapa-i ini akan mengantarkan para pejabat tinggi yang hadir hingga duduk di kursi yang telah disediakan panitia.

Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Alquran oleh Takdir Feriza dilanjutkan dengan salawat badar. Setelah itu, giliran penyanyi muda Aceh, Syahrial yang akan melantukan theme song PKA ke-7 dilanjutkan dengan defile dari kabupaten/kota. Kemudian kata sambutan sekaligus pembukaan PKA ke-7 disambut tabuhan rapa-i pasee yang gemuruh.

Terakhir, ada atraksi seni budaya, penampilan Tari Guel, teater, dan acara puncak yaitu penampilan tari massal oleh 1.100 penari dengan tema ‘Aceh Lhee Sagoe’. Tarian ini menggambarkan tentang kebudayaan delapan etnik yang ada di Aceh. Tarian massal tersebut melibatkan 33 sanggar tari dan teater di Banda Aceh dan Aceh Besar. Tak kalah menariknya, pertunjukan itu dikombinasikan dengan penayangan video mapping yang fantastis.

Plt Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Drs Amiruddin MSi yang dihubungi tadi malam mengatakan, persiapan yang dilakukan oleh pihaknya sudah 100 persen. Bahkan untuk semua yang terlibat dalam acara seremonial pembukaan, terus melakukan gladi hingga tadi malam di Stadion Harapan Bangsa. “Kita sudah melakukan gladi sebanyak empat kali, insya Allah kita sudah sangat siap untuk melaksanakan pembukaan besok malam (nanti malam-red),” kata Amiruddin.
Dia juga menyebutkan, kegiatan pembukaan akan dimulai pukul 20.15 WIB sesuai dengan schedule yang telah ditetapkan. Pembukaan PKA juga bisa dihadiri oleh masyarakat umum. “Pembukaan nanti malam terbuka untuk umum, siapa saja boleh masuk. Kita mengimbau masyarakat tetap tertib dan datang lebih awal sebelum acara dimulai,” katanya sembari menambahkan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk pengawalan keamanan nanti malam.

PKA 7/2018 dibuka oleh Mendikbud RI, Prof Dr Muhadjir Effendy. Presiden Joko Widodo yang semula dijadwalkan hadir batal karena beradu dengan kegiatan lain.
“Sampai hari ini yang kita dapat kabar, Pak Jokowi ada agenda di Jakarta pada tanggal 5 Agustus. Jadi direncanakan akan dibuka oleh Mendikbud. Semula Pak Menteri mendampingi Pak Presiden, karena Pak Presiden batal datang, jadi beliau yang akan buka,” kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Rahmad Raden, tadi malam.

Rahmad Raden
 Namun begitu, kata Rahmad, acara pembukaan tetap akan berlangsung seperti biasa dengan berbagai agenda yang telah disiapkan oleh panitia. Hanya saja, acara ground breaking jalan tol yang semula dijadwalkan dibuka oleh Presiden pagi ini, batal dilaksanakan. “Jadi agendanya hanya pembukaan PKA saja besok malam. Pak Menteri akan berada di Aceh hingga 6 Agustus,” pungkas Rahmad.
Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) Ke-7 selain untuk melestarikan budaya dan seluruh khazanah Aceh juga bertujuan untuk memperkuat pengembangan pembangunan Aceh yang berlandaskan nilai-nilai budaya. Dasar tujuan ini tidak berubah sejak PKA pertama digelar pada 1958 hingga PKA ke-7 yang akan dibuka nanti malam.
Demikian disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Nova Iriansyah saat membuka Aceh Expo PKA VII di Lapangan Blangpadang, Banda Aceh, Sabtu (4/8). Expo PKA tersebut salah satu rangkaian acara yang digelar Pemerintah Aceh selama perhelatan akbar kebudayaan Aceh itu berlangsung.

“Pelaksanaan PKA bertujuan untuk memperkuat kembali pengembangan pembangunan Aceh yang berlandaskan nilai-nilai budaya Aceh. Dasar tujuan ini tidak berubah hingga PKA terus bergulir sampai sekarang, hanya pelaksanaannya yang dikembangkan dan disesuaikan dengan era atau kebutuhan zamannya,” kata Nova.
Menurutnya, pengembangan dan format rangkaian kegiatan juga berubah–ubah demi menggali dan melestarikan berbagai tradisi kebudayaan lokal yang bersendikan nilai-nilai Islam. “Untuk itu, maka pelaksanaan Aceh Expo pada PKA VII menyesuaikan dengan tema Aceh Hebat Dengan Adat Budaya Bersyariat,” kata Nova.
Nova mengatakan, PKA diselenggarakan setiap empat tahun sekali. Even ini merupakan ajang untuk mengangkat kembali seluruh khazanah kebudayaan masyarakat Aceh yang berasal dari berbagai etnis yang ada di Aceh, guna menampilkan kembali unsur sejarah, budaya dan kreatifitas orang Aceh yang sudah ada sebelumnya.

(Plt) Gubernur Aceh, Nova Iriansyah
“PKA ini penting dilaksanakan karena dapat mempersatukan persepsi kita bersama sebagai orang Aceh yang berasal dari berbagai etnis tersebut. Keragaman budaya ini bersumber dari kekayaan alam dan lingkungan yang membentuk budaya dan peradaban yang terus berlangsung di Aceh,” katanya.
Terkait Aceh Expo yang digelar di Blangpadang, juga merupakan bagian dari PKA, yang menekankan pada upaya untuk menampilkan produk-produk unggulan masyarakat dari masing-masing kabuapten/kota. Nuansanya adalah untuk mendukung Aceh kreatif, dengan harapan industri kreatif masyarakat yang dipamerkan pada Expo ini mendapat respons positif untuk dimanfaatkan atau digunakan oleh masyarakat Aceh khususnya dan masyarakat luar Aceh pada umumnya,” ujar Nova.
Dalam kaitannya untuk menunjang pembangunan ekonomi daerah, lanjut Nova, penyelenggaraan PKA juga dikembangkan tidak hanya terfokus pada pelaksanaan gelaran seni kebudayaan saja namun juga dalam bentuk forum Expo dan workshop sebagai ajang berkumpulnya para pelaku bisnis untuk melakukan promosi, menunjukkan eksistensi dan pengembangan bisnis network.

“Harapan kami, semoga dengan terselenggaranya Aceh Expo PKA VII 2018 ini, kita dapat mempromosikan potensi daerah dalam bentuk produk-produk yang berkualitas dan memiliki daya saing yang tinggi untuk dipasarkan secara lokal, regional maupun Internasional seperti kopi, cokelat, parrfume dan produk kerajinan bordir tas Aceh yang saat ini telah dan akan dicoba untuk dipasarkan ke beberapa negara,” ujar Nova.



0 Response to "Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-7 dibuka Oleh Mendikbud RI"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel