-->

Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) tahun 2019 Tentang tidak meratanya guru dan kesejahteraan bagi para guru honorer

Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 

Banyak persoalan guru di Indonesia yang perlu dibenahi. Terlebih, guru dan tenaga kependidikan dituntut untuk bisa menyajikan proses pembelajaran yang interaktif dan mampu merangsang otak siswa. Hal itu semakin kompleks di tengah perkembangan teknologi yang kian pesat. Maka dalam hal ini pemerintah menggelar Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) tahun 2019 Tentang tidak meratanya guru dan kesejahteraan bagi para guru honorer Juga membahas berbagai isu di dunia Pendidikan Indobnesia Saat ini.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Supriano, mengatakan, salah satu yang akan dibenahi adalah kemampuan pedagogi atau ilmu pengajaran yang harus dimiliki oleh seorang guru. Untuk meningkatkan kemampuan ini, Kemendikbud akan mengubah fokus pelatihan.

“Tahun ini kami akan geser, jadi 70 persen porsi untuk peningkatan pedagogi guru dan 30 persennya untuk konten,” kata Supriano.

Semula, lanjut Supriano, pelatihan guru fokus pada konten pengajaran. Namun, tahun ini pelatihan akan difokuskan pada peningkatan kemampuan pedagogi guru. Hal itu menjadi salah satu pembahasan utama dalam Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) tahun 2019 yang akan berlangsung mulai tanggal 11 hingga 14 Februari.

Menurut dia, beberapa persoalan guru di Indonesia di antaranya adalah kemampuan pedagogi guru di Indonesia masih lemah, tidak meratanya guru, hingga persoalan-persoalan kesejahteraan bagi para guru honorer. Dia berharap, RNPK menjadi wadah untuk merumuskan solusi atas semua permasalahan guru.

Supriano mengatakan, pemerintah saat ini telah membagi seluruh wilayah di Indonesia ke dalam sekitar 1.900 zona. Nantinya redistribusi guru akan dilakukan per zona. Dengan program zonasi itu diharapkan pemerataan guru bisa segera terwujud.

Supriano mengungkapkan bahwa RNPK juga melibatkan seluruh dinas pendidikan di Indonesia, para ahli pendidikan dan masyarakat. Untuk itu dia sangat optimistis RNPK akan mampu merumuskan solusi konkret bagi permasalahan guru di Indonesia.

RNPK berlangsung selama empat hari, mulai tanggal 11 hingga 14 Februari 2019, di kantor Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Pegawai Kemendikbud, Bojongsari, Depok, Jawa Barat. RNPK ini direncanakan dibuka oleh Presiden RI, Joko Widodo, pada Selasa (12/2/2019).

Pentingnya Kemampuan Pedagogi bagi Guru

Supriano menjelaskan, jika guru memiliki kemampuan pedagogi yang baik maka pembelajaran di kelas akan lebih menyenangkan. Sehingga siswa juga akan lebih aktif, proses pembelajaran lebih hidup dan terjalin komunikasi dua arah.

“Jangan sampai guru yang dominan, mengajar satu arah. Karena kalau begitu siswa tidak akan kreatif, jadilah siswa yang pasif,” kata dia.

Peningkatan pedagogi guru juga diperlukan agar siswa siap menghadapi era revolusi industri 4.0. Karena di era teknologi digital, siswa harus lebih kreatif, inovatif dan kompeten.

Sumber

0 Response to "Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) tahun 2019 Tentang tidak meratanya guru dan kesejahteraan bagi para guru honorer"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel