Operator Sekolah Lhokseumawe Belum Terima Insentif 2018

Foto Operator Sekolah Lhokseumawe

Lhokseumawe. Dana Untuk Tenaga Operator Sekolah  sebesar Rp 425 juta untuk  Untuk Operator tingkat SD dan SMP di Kota Lhokseumawe tak bisa dicairkan  menyusul kesalahan penempatan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) di Dinas Pendidian dan Kebudayaan (DISDIKBUD) Lhokseumawe.yang intinya Operator Sekolah Lhokseumawe Belum Terima Insentif 2018.

Persoalan ini mencuat baru-baru ini. Menyusul Operator Sekolah mempertanyakan pencairannya. Bahkan perwakilan Operator Sekolah dilaporkan pernah melakukan pertemuan dengan pejabat Disdikbud setempat, guna mempertanyakan Insentif Bulanan yang belum mereka Terima.

Sesuai data dilapangan diperoleh dari Operator Sekolah, Dana tersebut diplot selama 12 Bulan pada Tahun 2018. Dimana Insentif untuk sebulan yang akan diterima Operator Sekolah berkisar antara Rp. 300 ribu sampai dengan Rp. 400 ribu per orang.

Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lhokseumawe, Drs. Nasruddin MM mengatakan. Masalah Insentif Operator Sekolah berstatus Honor belum dibayar. Nasruddin mengakui dalam DIPA Disdikbud Lhokseumawe memang tersedia dana sebesar Rp. 425 juta untuk Insentif Operator Sekolah yang berstatus Honor.namun Anggaran tersebut tidak bisa di cairkan. Karena terdapat dalam Rekening yang sama untuk pembayaran Honorer mereka Operator Sekolah.

Dijelaskan dalam DIPA itu terdapat satu Rekening untuk mebayar Honor para Honorer. Kemudian, dalam Rekening itu ada subnya tertulis Insentif untuk Operator Sekolah. Bila Insentif dibayar untuk Operator Sekolah dengan status Honorer, berarti akan terjadi pembayaran Double dari Rekening yang sama sehingga hal itu tidak dibolehkan secara aturan., jelasnya lagi.

Seharusnya Rekening untuk Insentif Operator Sekolah berstatus Honorer dipisahkan dengan Rekening pembayaran Honorer. Namun menyusul kondisi in, ia mengharapkan kepada Operator Sekolah bisa memahami persoalan yang terjadi.(juni)   

Share this post