Hadapi Revolusi Industri 4.0, Pemerintah Siapkan Percepatan Peningkatan Kualitas ASN
Deputi SDM Aparatur Kementerian PANRB Setiawan Wangsaatmaja |
Jakarta. Laju
revolusi industri 4.0 yang juga diikuti dengan kualitas birokrasi yang unggul
tak bisa dibantah. Di era ini, percepatan pelayanan adalah hal yang dibutuhkan
masyarakat. Percepatan pelayanan itu juga harus seiring dengan kemampuan
Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mumpuni dan menguasai teknologi. Untuk
menjawab segala tantangan itu, dibutuhkan manajemen talenta nasional yang
mengakomodir kemampuan ASN di seluruh Indonesia.
Deputi
Bidang SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (PANRB), Setiawan Wangsaatmaja menuturkan, dengan manajemen talenta
ini, setiap kemampuan individu ASN sudah bisa terlihat dan terekam sejak mereka
mendaftar menjadi CPNS. “Nanti akan terlihat kemampuan masing-masing individu
sejak mereka mengikuti tes CPNS. Ini adalah bagaimana kita mengelola talenta
terbaik di Indonesia,” ujar Setiawan dalam acara Forum Group Discussion (FGD)
Manajemen Talenta dengan tema Perspektif Lintas Sektoral dalam Penyusunan
Kebijakan Manajemen Talenta Nasional, di Jakarta, Senin (22/04).
Setiawan
menjelaskan, percepatan dibutuhkan di semua lini pemerintahan, mulai dari
administrasi, hingga bermuara pada pelayanan publik yang prima. Birokrasi 4.0
ini meliputi percepatan pelayanan, efisiensi pelayanan, akurasi pelayanan, dan
fleksibilitas kerja.
Khusus
poin terakhir, Setiawan menekankan fleksibilitas kerja adalah hal yang penting
dalam penyelenggaraan negara. Dia bercerita, di Jakarta, seseorang bisa
menghabiskan waktu empat jam dalam sehari di perjalanan. Pekerjaan yang
berbasis teknologi memungkinkan beberapa urusan bisa diselesaikan tanpa harus
berada di kantor. “Empat jam ini bisa kita manfaatkan untuk bekerja di mana
saja, tak harus di kantor. Beberapa negara maju sudah menerapkan hal ini,”
imbuh Setiawan.
Cerita
lain tentang revolusi 4.0 ini diceritakan oleh Deputi Bidang Kajian dan
Pengelolaan Program Prioritas Kantor Staf Presiden (KSP), Yanuar Nugroho.
Dikatakan, ada satu perusahaan elektronik yang menciptakan lemari es yang
terhubung dengan WiFi, kartu kredit pemilik, dan supermarket favorit
pemiliknya. Pada lemari es modern itu, sang pemilik harus mencantumkan minimal
bahan makanan yang ada di dalamnya.
Sebagai
contoh, minimal ada 300 gram bayam, dua kilogram daging, atau 10 butir telur.
Jika suatu saat stok bahan makanan itu berkurang, akan langsung terdeteksi dan
akan ada petugas supermarket yang mengantar bahan makanan yang dibutuhkan ke
rumah si pemilik lemari es tersebut. “Ini bukan lagi mengenai besar kecil,
bukan lagi mengenai siapa yang punya siapa tidak punya. Tapi tentang
kecepatan,” ujar Yanuar.
Mau
tak mau, pemerintah sebagai pelayan masyarakat harus beradaptasi dengan
revolusi seperti contoh-contoh tersebut. Sebelum adanya revolusi 4.0, dunia
telah menghadapi revolusi industri pertama yang ditandai penemuan mesin uap dan
sejumlah revolusi lain yang mengikutinya. “Sekarang kita masuk ke zaman baru.
Zaman ini adalah tentang kecepatan,” imbuh Yanuar.
Yanuar
mengatakan, jika tak bisa mengikuti revolusi 4.0, maka pemerintah akan
kehilangan relevansinya. Salah satu hal yang menyebabkan manajemen talenta di
era modern ini belum optimal adalah pelaksanaan UU ASN mengenai manajemen
talenta yang juga masih belum optimal. Selain itu, implementasi Grand Design
Smart ASN juga masih perlu perbaikan dan akselerasi.
Terkait
hal tersebut, jelas Yanuar, Presiden RI memberi beberapa arahan, yakni
melakukan pelatihan dan redistribusi ASN untuk memperluas akses layanan publik
sampai ke pelosok negeri. Kemudian, untuk memperbaiki peringkat indeks
efektifitas pemerintah. “Kita juga memperkuat rekrutmen ASN serta seleksi
terbuka untuk Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT). Tak boleh lagi ada jual beli
jabatan,” tegasnya.
Dalam
FGD tersebut, hadir juga Staf Ahli Bidang Budaya Kerja Teguh Widjinarko,
Asisten Deputi Bidang Standarisasi Jabatan dan Pengembangan Karir Aba Subagja,
serta Asisten Deputi Bidang Pembinaan Integritas dan Disiplin SDM Aparatur
Bambang Sumarsono. Turut hadir menjadi narasumber dalam acara ini yakni Plt.
Direktur Aparatur Negara Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas
Wisnu Utomo, Kepala BKD DKI Jakarta Chaidir, Kepala BPSDM Provinsi Jawa Tengah
M. Arief Irwanto, dan Wakil Walikota Tangerang Selatan Benyamin Davnie.
Artikel Sudah Pernah Tayang Pada Laman https://www.menpan.go.id
Sumber
0 Response to "Hadapi Revolusi Industri 4.0, Pemerintah Siapkan Percepatan Peningkatan Kualitas ASN"
Post a Comment