-->

PAUD Harus Tekankan Pendidikan Karakter Pada Anak Didik, Bukan Calistung

PAUD Harus Tekankan Pendidikan Karakter Pada Anak Didik, Bukan Calistung
Makassar, Kemendikbud --- Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Sesjen Kemendikbud) Didik Suhardi mengatakan, pendidikan anak usia dini (PAUD) berkembang dengan cepat di Indonesia. Tahun 2016,  Kemendikbud pertama kali memberikan bantuan operasional pendidikan (BOP) untuk PAUD, jumlah lembaga PAUD sekitar 190-ribu. Namun sekarang ini katanya, sudah ada sekitar 246-ribu lembaga PAUD yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Didik agar pendidikan karakter menjadi hal yang diprioritaskan dalam PAUD, bukan pelajaran membaca, menulis, dan berhitung (calistung).

"Pendidikan karakter harus ditekankan di PAUD, bukan calistung. Ketika Siswa akan masuk SD tidak boleh ada tes calistung, karena pendidikan di lembaga PAUD bukan untuk menetapkan calistung," ujar Sesjen Kemendikbud Didik Suhardi, dalam dialog dengan Bunda PAUD se-Sulawesi Selatan di Kota Makassar, Sulsel , Sabtu (16/2/2019).

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, pada Pasal 69 ayat (5) persetujuan atas penerimaan peserta didik kelas 1 SD / MI atau yang lain yang sederajat tidak sesuai dengan hasil pengujian, membaca, dan berhitung, atau bentuk tes lain. Kemudian dalam Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), disetujui bahwa persyaratan usia merupakan satu-satunya persyaratan calon peserta didik kelas 1 SD, yaitu mengakses tujuh tahun atau sedikitnya paling rendah enam tahun pada tanggal 1 Juli tahun berjalan.

Kesadaran masyarakat Indonesia terhadap pendidikan prasekolah sudah tinggi, Didik mengatakan. Namun Yang masih menjadi perdebatan adalah mengenai standardisasi penyelenggaraan lembaga PAUD, termasuk persetujuan calistung pada anak-anak usia dini. "PAUD itu filosofinya adalah tempat bermain, taman bermain. Oleh karena itu harus diluruskan," katanya. Ia menuturkan, Mendikbud juga akan membuat surat edaran ke sekolah-sekolah dasar yang mengharuskan tidak memberlakukan tes calistung untuk calon peserta didik kelas 1, dan hanya melihat persyaratan usia.

Sekarang ini terjadi kesalahpahaman praktik pendidikan di jenjang PAUD dan SD. Karena saat SD memberlakukan tes calistung untuk calon peserta didik kelas 1, maka lembaga PAUD otomatis juga akan meminta arahan calistung kepada anak-anak usia dini. Sementara yang harus ditekankan dalam lembaga penyelenggara PAUD adalah penerapan karakter pendidikan untuk anak usia dini.

Sesjen Kemendikbud dan para pejabat eselon 1 dan 2 di Lingkungan Kemendikbud mengadakan acara Dialog dengan Bunda PAUD se-Sulawesi Selatan dalam rangkaian Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan (Gebyar Dikbud) di Kota Makassar. Acara tersebut dihadiri oleh Bunda PAUD dari tingkat kelurahan, kecamatan, dan kabupaten / kota se-Sulawesi Selatan. Dalam acara tersebut, Sesjen Kemendikbud memberikan bantuan berupa alat permainan edukatif (APE) untuk lembaga PAUD yang disetujui oleh Bunda PAUD Kabupaten Jeneponto, Bunda PAUD Kabupaten Gowa, dan Bunda PAUD Kabupaten Maros.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Irman Yasin Limpo berharap ada sinergi antara Bunda PAUD di Sulsel dengan pendidikan keluarga. "Jadi Bunda PAUD Provinsi juga ikut menyelenggarakan program hingga tingkat SD dan SMP, jadi juga Bunda PAUD di kabupaten. Jadi, kita semua saling bersinergi dan bersama-sama dalam menyelenggarakan pendidikan," katanya. (Desliana Maulipaksi)

0 Response to "PAUD Harus Tekankan Pendidikan Karakter Pada Anak Didik, Bukan Calistung"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel